Bersamamu Kuraih Surga (8)
Setelah operasi
pengangangkatan rahim, Hanum merasa sebagai wanita yang tidak sempurna. Hanum
berulangkali memberikan kesempatan kepada Lukman suaminya untuk menikah lagi.
Menikah untuk memperoleh keturunan yang akan meneruskan garis nasabnya. Berulangkali
Juga Lukman menolak mentah-mentah sarannya. Hati Mas Lukman selembut sutra
seluas samudra, menurut beliau anak bukan segalanya, berbahagia hidup bersama dengan
seorang wanita yang sayang dan memahami dirinya sudah lebih dari cukup. Kasih
sayang dan sikapnya tidak berubah sedikitpun. Satu lelaki membuat hidupnya bahagia lahir
batin dan In Syaa Allah membimbingnya untuk sampai ke surga.
Sore itu sepulang bekerja, Mas
Lukman menerima telepon. Samar Hanum mendengar pembicaraan dari ruangan
sebelah. Pembicaraan berlangsung lumayan lama dan serius. Saat makan malam,Mas
Lukman membahas pembicaraan sore tadi, ternyata ibu mertua yang menelepon. Mengabarkan ada seorang ibu
yang akan memberikan anak yang masih dalam kandungan dengan alasan kondisi ekonomi tidak mampu. Miris hati Hanum
mendengarnya, dia berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan keturunan, sedangkan
di sisi lain ada yang sudah diberi tapi menolak dengan alasan sederhana.
Mas
Lukman berkeinginan mengadopsi dan sebagai istri sudah tentu menyetujuinya.
Jika diurutkan bapak calon bayi yang akan diadopsi oleh Hanum masih memiliki
hubungan persaudaraan dengan Mas Lukman. Ibu mertua Hanum memberi kabar bahwa
anak yang akan diadopsi sudah dilahirkan dengan selamat dan berjenis kelamin
perempuan. Hanum sendiri telah mempersiapkan semua keperluan bayi sesaat
setelah suaminya memberi persetujuan untuk mengadopsi bayi saudaranya tersebut.
Berdua Hanum dan Lukman menuju rumah kediaman calon bayi adopsi mereka.
Ditemani ibu mertua, Hanum menemui calon bayi yang rumahnya tidak begitu jauh
dari kediaman ibu mertua. Pekerjaan orangtua yang tidak menentu sehingga belum
memilki tempat tinggal dan hidup menumpang dengan salah satu saudara.
Anak
bungsu dari keempat bersaudara yang hanya berjarak satu tahun antar satu anak
dengan kakaknya. Sesosok bayi perempuan mungil, berkulit merah terbungkus kain
lusuh dan di letakkan diatas lantai beralas kain sinjang. Bayi perempuan dengan
berat tiga kilogram dan panjang lima puluh dua centimeter, berambut lebat dan
bermulut mungil membuat Hanum langsung jatuh hati.
Comments
Post a Comment