Bersamamu Kuraih Surga (6)



saat ini tubuhmu terbujur tak berdaya, pagi tawamu masih ceria, hangat pelukan dan belaian  masih dirasakannya, apakah gerangan yang terjadi pada suami tercinta?. Pola makan dan hidup sehat sudah diterapkan, semua memang takdir, belajar untuk menerima dengan ikhlas. Hanum menggenggam tangan suaminya, berbisik lembut di telinga. Alhamdulillah airmata keluar dari sudut matanya, semoga semua membaik.  Tiga hari berada di ruang ICU dan tak sadarkan diri, dan hari keempat ini kondisinya semakin membaik. Keasadarannya sudah mulai pulih, pertama kali membuka mata dan pandangannya tertuju pada Hanum. Seakan heran dan tidak mengenali istrinya sendiri, nampak kebingungan. Hanum maklum, suaminya mengalami pecah pembuluh darah di otak, menurut dokter kurang lebih dua puluh persen. Dokter juga sudah memberikan penjelasan bahwa memori otaknya akan mengalami sedikit gangguan. Semoga keadaan seperti ini tidak permanen.

Alhamdulillah penanganan yang cepat dan tepat kepada Mas Lukman sangat berpengaruh pada kesembuhannya. Sedikit saja penanganan terlambat, akan menjadi cacat tetap. Bagian tubuh sebelah kanan tidak dapat digerakkan, tetapi suaminya semangat menjalankan terapi dan semua anjuran dokter. Mungkin karena latar belakang beliau juga yang seorang dokter, sehingga beliau paham benar apa yang harus diperbuat. Akibat dari pecah pembuluh darah otak juga membuat kata-kata yang diucapkan Mas Lukman menjadi susah dan tidak jelas, terkadang terbalik-balik. Beliau ingin berkata manis, tetapi yang terucap kata asin. Dokter mengharuskan Mas Lukman untuk terapi wicara, tetapi agak sulit dilakukan, karena menunggu antrian  dahulu dikarenakan terbatasnya tenaga ahli yang membantu. Akibatnya terapi wicara hanya bisa dilakukan  satu kali dalam seminggu. Lima belas hari Hanum mendampingi suami tercinta, penuh kesabaran menjalankan serangkaian terapi.

Mas Lukman sangat mandiri, keinginan untuk sembuh sangat kuat. Sepulangnya dari rumah sakit, beliau sudah mulai mengurangi ketergantungan geraknya pada orang lain. Gerak tubuh berangsur- angsur normal, membaik seperti sediakala, hanya bicaranya yang masih kurang jelas dan terbalik-balik. Jadwal terapi wicara bertambah menjadi dua kali dalam seminggu, dijalaninya dengan penuh semangat. Alhamdulillah kesehatannya membaik setelah satu bulan. Hanum sangat bersyukur melihat perkembangan kesehatan suaminya

Comments

Popular posts from this blog

Wisata Belanja Batik Trusmi Cirebon

Mengenal Anggur Pohon,

Mau Seragam Batik Murah, Sentra Batik Asofa Cirebon Tempatnya.