Posts

Showing posts from November, 2017

Semangat Bayi Adam Fabumi

Bayi berusia tujuh bulan yang menghebohkan media sosial. Berjuang untuk mempertahankan hidupnya,siapa sebenarnya Adam fabumi?   Adam fabumi adalah bayi laki-laki berusia tujuh bulan, sosok fenomenal yang terkenal dengan salam kenyotnya. Adam juga dikenal sebagai ketua genk komplek, sebutan yang selalu menyertai disetiap status yang diungggahnya. Akun instagramnya viral dan dibanjiri pengunjung. Adam adalah seorang pejuang kecil, lahir dengan menyandang kelainan kromosom . Menurut ibu kandungnya, kondisi adam sudah terdeteksi sejak Adam berusia enam bulan di dalam kandungan. Dokter mendeteksi adanya kelainan yang menyebabkan kepala Adam akan terus membesar atau hidrosepalus. Keputusan kedua orang tuanya untuk meneruskan kehamilan dan siap menerima segala resiko dan berharap perkiraan dokter salah. Setelah Adam lahir, ternyata banyak kelainan diluar deteksi awal dokter kandungan, diantaranya adalah kebocoran jantung, langit-langit mulut yang terbuka serta kelainan fisik yang did

Bersamamu Kuraih Surga (12)

Tak terasa hampir Maghrib, Hanum berniat membangunkan suaminya, dibelai lembut tangan suaminya.  Dingin, deg, jantung Hanum langsung berdetak kencang, berteriak memanggil suster jaga dan dokter. Seketika ruangan menjadi ramai, dokter berdatangan dan perawat sibuk melakukan tugasnya. Dokter dan perawat sudah membantu semaksimal mungkin, tetapi Allah swt berkehendak lain. Mas Lukman Suaminya wafat dengan tenang, seperti tidur saja dengan seulas senyum tersungging di bibir. Tidak ada yang menyangka, seperti mimpi, siang tadi tersadar dan menunjukkan kondisi membaik tiba-tiba pergi, beliau merasa tenang dan bahagia setelah mendengar kabar Aisy  telah selamat melahirkan kedua buah hatinya, pergi diringi lantunan ayat suci Alquran yang Hanum bacakan.  Hanum merasa separuh nyawanya melayang, sandaran hatinya telah berpulang. Lelaki yang sangat disayangi, begitu setia menemani hidup dan bertanggungjawab. Lelaki yang mendampinginya dunia dan akherat. Mendung kelabu mengiringi  Mas Lukman

Bersamamu Kuraih Surga (11)

Rencana bersilaturahmi ke rumah orang tua kandung Aisy sudah ada, tinggal menunggu waktu   luang dari Aisy sendiri. Hanum sangat berbahagia melihat kesuksesan yang diraih oleh putrinya. Sukses tak membuatnya silau dengan dunia,   tetap rendah hati dan menjujung tinggi norma-norma agama. Akhirnya diputuskan untuk berkunjung di akhir minggu ini, Aisy membatalkan sejumlah kegiatan yang sebelumnya sudah dijadwalkan. Satu jam perjalanan menggunakan pesawat dilanjut dengan perjalanan darat kurang lebih tiga puluh menit menuju rumah orang tua kandung Aisy. Kami tiba di sebuah rumah setengah tembok sederhana, berwarna coklat dan tidak berpagar. Mas Lukman mengetuk pintu rumah yang sedikit terbuka, dari dalam rumah keluar seorang anak laki-laki berumur kurang lebih dua belas tahun. “mau mencari siapa”?anak laki-laki bertanya “Ada bapak Nasihin dan ibu Ismiyatun? Jawab Mas Lukman “itu bapak dan ibu saya Pak, sebentar saya panggilkan”anaak laki-laki itu menjawab Kami bertiga dipers

Bersamamu Kuraih Surga (10)

Selesai shalat Maghrib, kebiasan keluarga kecil ini berkumpul dan berbagi cerita yang sudah terjadi hari ini. Diawali Aisy yang bertanya kabar kedua orang tuanya, dan mendiskusikan tawaran bekerja dari kerajaan arab Saudi. Masih cerita Aisy, tawaran untuk menjadi juru masak kerajaan di peroleh dari rekannya yang bekerja di kedutaan. Ayahnya membolehkan menerima pekerjaan asalkan sudah bersama dengan mukhrimnya atau dengan kata lain sudah menikah. Hanum pun mengaminkan pendapat suaminya. Aisy tersipu malu, jangankan untuk menikah berpacaran saja belum pernah jawab nya. Jawaban Aisy memacing ayahnya untuk bercerita, bahwa ayah dan ibunyapun tidak pernah kenal atau berpacaran sebelumnya. Hanum menambahkan justru berpacaran menimbulkan banyak keburukan dan berdosa.   “Semoga jodoh untuk Aisy segera hadir”, “aamiin” jawab Hanum dan Aisy kompak Usia Aisy masih terbilang muda, tapi cara berfikirnya sudah cukup dewasa. Hanum merasa waktu begitu cepat berlalu, rasanya baru kemarin meng

Bersamamu Kuraih Surga(9)

Bayi mungil yang tidak berdosa, kami berdua in syaa allah siap mendidik dan membesarkanmu dengan sepenuh jiwa. Aisyah al Humaira, Hanum menamai bayi mungilnya. Sejak kehadiran Aisy suasana rumahnya berubah hangat dan penuh tawa. Aisy kecil adalah seorang anak cerdas, cantik dan ceria, bermata bulat dan jenaka membuat orang gemas memandangnya. Dua puluh dua tahun berlalu, Aisy tumbuh menjadi seorang wanita yang sederhana, pintar dan mandiri. Sosoknya tinggi semampai persis seperti Hanum. Dengan jllbab lebar menutupi dadanya. Berkarir sebagai seorang chef handal dan telah memilki banyak pengalaman. Jam terbang memasaknya sudah tinggi, mengisi berbagai seminar makanan dan menjadi host sebuah acara memasak di salah satu stasiun televisi. Semuanya tidak membuat Aisy tinggi hati. Tetap menjadi wanita yang rendah hati.  Di sela-sela waktu luangnya masih mengikuti kajian dan terus menjaga hafalan Alquran agar senantiasa terjaga. Aisy menyayangi kedua orang tuanya, sepenuh jiwa, horma