Totalitas

Pertolongan Allah itu dekat, Allah  sesuai dengan prasangka hambanya. Sering sekali kalimat itu di baca, tapi tidak masuk ke hati dan pikiran kita. Hati rasanya keras tertutup oleh dosa. Sadar manusia tempatnya salah dan dosa, kadang meminta kalau ada maunya. Sudah tercapai keinginan, kembali kendor dan tidak bergairah ibadah. Begitulah gambaran manusia, ingat kalau ada maunya saja. 

Setiap manusia lahir ke dunia dengan diberikan modal kerja yang sama, 24 jam sehari. Tapi mengapa ada manusia yang berhasil dan ada yang tidak. Berhasil disini adalah diberikan titipan kelebihan harta oleh Yang Maha Kuasa, yang sejatinya juga untuk kemaslahatan umat di dunia. Harta yang bermanfaat, abadi dan kelak sampai sebagai bekal di akhirat. Diberikan modal kerja yang sama mengapa hasilnya berbeda, apa yang membuatnya berbeda. Jawabannya pada pola pikir atau mindset dari individunya. Pola pikir yang seperti apa yang bisa membuat seseorang berbeda, sukses yang luar biasa, kebermanfaatan bagi umatnya tiada tara. Pola pikir tersebut antara lain adalah:

1. Berusaha total
Totalitas dalam apa pun. seluruh kekuatannya digunakan, melakukan yang terbaik. Kalau dalam pertarungan, akan bermain habis- habisan, seluruh kecerdasan, kreativitas dikeluarkan. Berjuang sekuat tenaga, sepenuh jiwa dan raga, total tanpa beban. 
2. Berdoa maksimal
Doanya berkekuatan. Pola pertolongan Allah dihadirkan dengan sepenuh hati. Membuat Allah swt ridho dengan jalan meningkatkan ketaqwaan. Ibadahnya berada di jalur utama, terbaik sepenuh jiwa.

Berusaha melakukan dengan penuh kesungguhan, hablumminallah dan habluminannas.  Berkomunitas dengan teman- teman yang bisa saling mengingatkan. Untuk melakukannya coba dengan berriyadah selama empat puluh hari. Berriyaddah artinya dilakukan berketerusan dan meningkat, konsisten selamat empat puluh hari. Usaha lahirnya dilakukan seperti kita akan hidup seribu tahun, tekun, pantang menyerah. Fokus untuk memperdalam keahlian. Sedangkan usaha batinnya dilakukan seperti kita akan meninggalkan dunia hari ini. Shalat khusuk, di awal waktu lengkap dengan sunahnya  dan berjamaah. Membaca dan mentadabburi serta meenghafal Alquran. Bersedekah, puasa sunah juga dijalankan. Sebagai awalan lakukan selama Empat puluh hari berketerusan untuk kemudian menjadikannya sebagai suatu kebiasaan, in syaa allah semua dimudahkan.

Kesadaran bahwa apa yang bisa kita kontrol dan kendalikan adalah diri kita sendiri dan seluruh tindakan kita, sedangkan hasil akhirnya semua adalah Ketentuan-Nya. Semakin berani menghadapi hidup yang penuh warna dengan bahagia dan penuh kesuksesan, hingga saat tiba panggilan pulang, hadapi dengan senyuman, tak ada penyesalan  karena bekal kita segudang.


Comments

Popular posts from this blog

Wisata Belanja Batik Trusmi Cirebon

Mengenal Anggur Pohon,

Mau Seragam Batik Murah, Sentra Batik Asofa Cirebon Tempatnya.