5 Cara Menghafal Alquran untuk Emak
Usia sudah tidak lagi muda, banyak kendala, mulai dari penurunan daya ingat, mata yang mulai rabun, anak rewel dan banyak lagi. Membaca Alquran apalagi menghafalnya merupakan hal yang utama bagaimanapun alasan kita, yang penting niat tetap kuat. Kira-kira metode menghafal seperti apa yang mudah di terapkan untuk emak-emak. Semangat untuk menghafal menggebu- gebu tapi kalau belum bertemu metode yang tepat sepertinya menjadi sesuatu yang membosankan. Mengapa membosankan karena susah hafal cepat lupa, itu yang biasa melanda. Saya mencoba, untuk menghafal dengan analogi gambar, minimal untuk saya sendiri, syukur -syukur bisa cocok juga dengan orang lain.
Metode menghafal ini bisa untuk menghafal apa saja terlebih lagi untuk untuk menghafal Alquran, khususnya bagi emak, sebagai sosok panutan, guru utama dan pertama untuk putra putri tercinta. Bagaimana metodenya, mari kita simak:
Pertama adalah niat. Niat itu utama, berdoa dan niatkan kita belajar menghafal Alquran ini karena Allah taala. Di setiap sujud emak, berdoalah agar Allah permudah lisan dan menguatkan hafalan. Jika Allah berkehendak tidak ada yang tidak mungkin, semua in syaa allah bisa.
Kedua adalah bersungguh sungguh. Emak yang punya urusan segudang harus pandai membagi waktu, memilah dan memilih urusan yang wajib, sunnah, dan mubah. Selesaikan dulu urusan wajib, baru lanjut ke urusan berikutnya.
Ketiga, sudah mulai kepada hal teknis. Manusia lebih cepat memahami gambar dari pada tulisan, jadi analogikan tulisan dengan gambar. Pertama, emak ambil sehelai kertas dan bolpoin. Buka Alquran beserta terjemahan. Mulai dari surat yang emak rasa senang dan biasa dibaca. Contoh surat annas, artinya manusia. Emak coba gambar manusia di atas kertas, ya surat tersebut analogikan dengan gambar manusia. Kemudian ayat pertama Dan seterusnya juga sama analogikan dengan gambar dengan maksud untuk mempermudah dalam menghafal. Menggunakan metoda menghafal dengan analogi gambar memberi nilai lebih yaitu paham makna suratnya juga.
Keempat. Terus mengulang. Murojaah di setiap kesempatan, secarik kertas tadi tempel dimana emak biasa menghabiskan waktu. Contoh di dapur, tempelkan di pintu kulkas, di dekat tempat tidur. Mengasuh anak juga waktu yang tempat untuk mengulang ayat. Sambil menyelam minum air, mengasuh anak dengan menghafal ayat, setidaknya anak pun turut mendengarkan juga.
Kelima, bergabung dengan komunitas yang memiliki visi sama. Ikut dalam kelompok tahfidz akan membuat kita tetap bersemangat dan saling mengingatkan. Setorkan hafalan yang sudah kita buat, agar kita mengetahui benar dan salahnya.
Metode diatas hanya cara untuk mempermudah, yang lebih utama adalah niat dan berdoa, mohon kepada Allah swt untuk memudahkan semua urusan kita. Bersungguh- sungguh dan istiqomah untuk mempelajari, menghafal dan mengamalkannya. Semoga kita semua menjadi generasi pencinta Alquran, mulai dari sekarang dan selamanya. Tidak ada kata terlambat, sebelum kita dipanggil pulang.
Comments
Post a Comment