Nadran di Pesisir Kota Cirebon


Kota Cirebon merupakan salah satu kota yang berada di  pesisir pulau Jawa, lebih dikenal dengan nama lain jalur pantura, strategis karena menjad simpul pergerakan transportasi antara Jawa Barat dan Jawa Timur. Memiliki perpaduan budaya beragam diantaranya Cina,Jawa, Sunda serta Arab. Terbagi menjadi 5 kecamatan dan 22 kelurahan. Menjadikan kota yang sangat strategis. Kota Cirebon yang berada di pesisir pulau Jawa, memiliki 4 kampung nelayan. Jumlah kampung nelayan yaitu, Pesisir, Mundu, Samadikun dan Kejawanan. Ke empat kampung nelayan tersebut memiliki agenda rutin tahunan yang dilaksanakan bersama sama yaitu Nadran atau sedekah laut. Sengaja dilaksanakan secara bersamaan agar pelaksanaan dapat maksimal.  Nadran merupakann acara ritual yang dimaksudkan sebagai tanda syukur dari para nelayan atas rezeki ikan berlimpah yang telah diberikan oleh Allah swt

Acara Nadran di kota Cirebon untuk tahun ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 23 September 2017.  Diawali dengan pawai atau arak-arakan yang di lepas langsung oleh bapak walikota Cirebon, Drs. Nasrudin Azis. Setiap kampung nelayan membawa masing - masing ancak yang dihias dengan berbagai ornamen. Ancak berbentuk miniatur kapal laut yang dihias dengan aneka buah dan sayur. Di dalam ancak sendiri di isi dengan berbagi jenis makanan dan sesajen seperti, beras dan kepala kerbau. Ancak sendiri nantinya akan di hanyutkan ke laut sebagai simbol sedekah bagi penghuni laut. 

Saat acara pawai berlangsung, diadakan penilaian oleh Tim dari Dinas Pariwisata terhadap ornamen dari masing - masing kampung nelayan. Ada hadiah yang diberikan kepada kampung nelayan yang menghias ancaknya secantik mungkin serta ketertiban  dalam pelaksanaan penurunannya ke dalam laut.

Setelah acara pelepasan, ancak di arak keliling kota dan berakhir di masing masing muara dari kampung nelayan. Masing – masing kampung nelayan meletakkan ancak di di perahu yang terbaik, untuk kemudian di arak ke tengah laut.

Ancak keluar dari muara kampung Samadikun, diarak oleh sejumlah perahu yang melaju dibelakangnya. Perahu yang membawa ancak di kawal oleh polisi air menuju ke tengah laut. Sesampainya di tengah laut para kapal pengiring mengambil posisi melingkari kapal induk pembawa ancak. Setelah semua pada posisinya, mulailah seorang kuncen atau pawang berdoa, diaminkan oleh semua yang hadir. Memohon kepada sang pencipta agar tangkapan ikan melimpah ruah sehingga kesejahteraan nelayan makin meningkat serta dinaungi keselamatan selama melakukan aktivitas melaut. Setelah berdoa selesai, mulai lah acara penurunan ancak, dengan hati- hati dan sigap beberapa nelayan menurunkan ancak secara perlahan. Begitu  ancak berhasil  di turunkan dan di posisi  tidak dalam keadaan terbalik. Setelah acara penurunan ancak, para nelayan yang berada mengelilingi perahu inti berebut untuk mendapatkan makanan yang dipercaya penuh berkah tersebut. Acara berlangsung semarak, riuh dan penuh rasa kekeluargaan.
Acara rutin Nadran usai sudah, para nelayan kembali ke kapalnya masing-masing. Berdoa dan berharap agar yang Maha Kuasa memberikan rezeki ikan yang berlimpah , keselamatan dalam melaut, sehingga mereka mampu mencukupi dan menyejahterakana anak dan istri tercinta.


Comments

Popular posts from this blog

Wisata Belanja Batik Trusmi Cirebon

Mengenal Anggur Pohon,

Mau Seragam Batik Murah, Sentra Batik Asofa Cirebon Tempatnya.