Hutang dan Solusi Melunasinya
Pernah mendengar utang untung, zaman dulu saya pernah ikut pelatihan utang untung. Kalau dipikirkan sekarang ini aneh terdengarnya. Dalam pelatihan itu saya diajarkan untuk menggoreng rekening. Menggoreng lazimnya yang bisa dimakan , dan ini diajarkan bagaimana caranya menggoreng rekening. Dilakukan dengan cara membuat laporan keuangan palsu. Untuk apa kita menggoreng rekening, hanya untuk mengajukan kredit agar dapat direalisasikan pengajuan utang kita. Ya Allah mengerikan sekali, tapi saya tidak pernah mencoba cara yang diajarkan dalam pelatihan tersebut. Hanya untuk berhutang kita melakukan segala cara, belum tentu juga mampu membayar cicilannya. Setelah beberapa tahun ini saya mulai menyadari bahayanya berhutang, dosa riba mengerikan sekali. Berdasarkan hadis yang saya baca seringan- ringannya dosa riba adalah seperti berzina dengan ibu kandung sendiri, Astagfirullah. Biasanya ada beberapa alasan mengapa seseorang berhutang, diantaranya adalah:
1. Gengsi atau gaya hidup
Ini alasan utama yang paling mengerikan dan merusak. Hidup tidak sesuai dengan kenyataan. Besar pasak daripada tiang, biar tekor asal kesohor. Hidup seperti ini gali lubang tutup lubang, hidupnya tidak tenang. Hidup sederhana dan bebas dari hutang lebih nyaman dijalankan, tenang dan menyenangkan. Zaman sekarang berbeda sekali, dulu untuk pembelian sepeda motor dengan cara berhutang sulit. Banyak prosedur yang mesti dipenuhi, ribet. Jaman sekarang pinjaman apa pun sangat mudah, sehingga mendorong perilaku konsumtif. Untuk mendapatkan sebuah sepeda motor hanya diperlukan fotokopi ktp dan rekening listrik serta uang muka yang sedikit sekali. Makin lama tenor cicilan makin senang pula pihak leasing atau jasa kredit kendaraan bermotor, karena harga mencapai 2x lipat.
2. Kurang sabar
Sifat manusia yang terburu-buru. Memperoleh sesuatu dengan cara berhutang, tanpa memikirkan kemampuan bayar. Kalau mau bersabar, menabung sedikit demi sedikit akan lebih senang tanpa memikirkan cicilan yang tiap bulan datang.
3. Kebutuhan yang lebih besar dari penghasilan
Zaman sekarang semua serba mahal, dari biaya makan, listrik sampai biaya anak sekolah. Penghasilan yang tidak sebanding dengan pengeluaran, membuat seseorang berhutang hanya untuk membiayai anak sekolah.
Bagaimanapun hutang tidak dianjurkan, lebih baik bersabar dan sederhana dalam kehidupan daripada berhutang. Mengapa hutang dilarang, karena bisa menyebabkan tidur tidak nyenyak memikirkan hutang, persaudaraan terputus, perceraian, tertekan bahkan sampai gejala kejiwaan akibat tekanan tinggi.
Untuk melunasinya diperlukan usaha dan doa. Lakukan dengan fokus dan maksimal, diantaranya yang bisa kita lakukan adalah:
1. Hindari sekuat mungkin yang namanya riba, atau jangan buka hutang baru apa pun itu. Sederhanakan hidup dan buang keinginan atau kegiatan yang tidak perlu serta menyita waktu kita
2. Fokus dan bergabung dengan komunitas yang memiliki passion sama. Teman teman yang satu tujuan akan saling menyemangati satu dengan lainnya, sehingga kita bisa memiliki keahlian maksimal. Dengan keahlian yang mumpuni tidak menutup kemungkinan pundi pundi rezeki juga tercukupi, hutang terlunasi dan kedamaian jiwa bisa terealisasi
3. Perkuat stamina spiritual dengan banyak ibadah dan pasrah
Allah dulu, Allah lagi , Allah terus. Tingkatkan ketakwaan jauhi larangannya. Shalat berjamaah lengkap dengan sunahnya, puasa senin kamis, serta sedekah. Allah swt menjanjikan akan memberikan rezeki dari arah yang tidak terduga duga bagi orang yang bertaqwa. Ranah kita hanya berusaha, untuk hasil Allah swt yang tentukan. Berdoa dengan khusuk memohon pertolongan dari Yang Maha Pemberi Rezeki, agar semua permasalahan hutang segera terlunasi hingga kedamaian hidup dan ridho illahi tidak lagi sekedar mimpi.
Comments
Post a Comment