4 Langkah agar Mencari Rezeki Bernilai Ibadah
Alhamdulillah pagi ini masih diberi kenikmatan menghirup udara. Nikmat yang jarang sekali disyukuri, beryukur atas nikmat hidup adalah penting, mengapa? Kalau Allah berkehendak, kita tidak akan terbangun dengan badan yang sehat hari ini. Memikirkan tentang kenikmatan, banyak manusia termasuk saya, hanya memikirkan kenikmatan berupa harta terutama uang, semua yang bersifat keduniawian.
Berlomba-lomba mencari harta tanpa peduli dari mana asalnya. Tidak ada kata cukup, memusingkan kepala. Lupa siapa pemberi kenikmatan, semua disandarkan pada logika manusia. Nilai-nilai kebaikan sudah berkurang, yang ada bagaimana mencari uang sebanyak-banyaknya.
Lupa bahwa rezeki kita sudah diatur oleh yang maha kuasa. Terlupa bahwa kita terlahir ke dunia ini untuk beribadah. Mencari rezeki yang utama harus berlandaskan niat untuk ibadah, sesuai dengan tata caraNya. Jadi sekarang wajar kalau rezeki yang kita dapat hilang nilai keberkahannya. Banyak harta tapi rumah tangga seperti neraka, ada pula yang selalu kekurangan harta karena gaya hidup yang tidak ada habisnya. Berhutang dijadikan gaya hidup.
Sejenak kita merenungkan, kembali ke fitrahnya, tentang rezeki. Bagaimana Allah menjamin rezeki makhluknya, seperti dikisahkan bahwa ada seekor semut yang berdialog dengan nabi Sulaeman di pinggir pantai. Sang nabi bertanya kepada semut, wahai semut apa yang sedang kau lakukan di pantai ini, semut menjawab saya sedang menunggu katak wahai nabi, bersamanya, saya diperintahkan Allah untuk menghantarkan makanan ini untuk seekor ulat yang berada di dasar lautan. Dua kali dalam sehari kami menghantarkan makanan ini untuk ulat yang berada di dasar laut tadi. Ulat tersebut berada dibawah batu. Selalu bertasbih dan berzikir kepada Allah swt. Sang Nabi yang paham bahasa binatang berucap Subhanalah.
Allah menjamin rezeki semua makhluknya, tugas kita adalah beribadah. Jadi ada beberapa hal yang harus dibuat dan diperhatikan dalam mencari rezeki, agar rezeki yang kita peroleh bernilai ibadah, diantaranya adalah:
Pertama, Niat. Ya niat adalah hal yang pertama. Luruskan niat, semua perbuatan berawal dari niat. Niatkan mencari rezeki dalam rangka ibadah, untuk ibadah karena Allah Ta Ala. Semua yang kita lakukan, dari bangun tidur sampai tidur kembali, duduk, berdiri, adalah dalam rangka beribadah. Jangan sampai sedetikpun terlewat tanpa mengingatnya. Manusia tempatnya lupa, beristigfar, ingat kembali kepada Allah.
Kedua, Gunakan cara yang sesuai dengan ridho Allah. Cara yang baik dan halal. Dari mana kita mengetahuinya? semua ada dan dijelaskan dalam alquran dan hadis. In shaa allah semuanya akan di mudahkan oleh Allah.
Ketiga, fokus pada ikhtiar. Optimalkan semua kemampuan yang dimiliki. Kemampuan manusia hanya berusaha, untuk hasilnya adalah kuasa penuh dari sang pencipta. Tawakal setelah berusaha akan menjadikan pribadi yang anti stres, menerima semua dengan kenikmatan ,apa pun itu karena itu semua adalah keputusan terbaik dari Allah bagi kita, bersyukur. Semua terasa indah, nikmat, dalam kerangka ridhonya
Keempat, bergabunglah dengan komunitas yang baik. Tempat bekerja, kawan-kawan yang memiliki visi dan misi yang sama. Sebagai makhluk sempurna, kita diberikan akal dan fikiran untuk memilih. Gunakan semua untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
Kelima, Dalam rezeki kita ada hak orang lain. Tunaikan, belanjakan rezeki yang kita dapatkan di jalan Allah. Harta tidak disimpan dihati apalagi dibawa mati. Jadikan ia berarti agar bisa menjadi amal baik yang kelak dibawa mati.
Dengan berprinsip kepada 4 hal diatas, in shaa allah kita akan mendapat kenikmatan hidup. Utamakan kepentingan Allah, Allah dulu, Allah lagi, Allah terus. Jadilah orang yang bertakwa, Rezeki akan datang dari arah yang tak terduga.
Hidup didunia hanya sementara dunia hingar bingar akan ditinggalkan, hanya amalan yang jadi teman. Jadi bijaklah dalam mencari rezeki, jauhkan diri dari tipuan duniawi yang menggoda, melenakan. Pandai-pandailah kita mengelola harta ini agar bisa dijadikan bekal pulang kita ke alam keabadian. Berlomba lombalah dalam hal kebaikan, agar saat kita dipanggil pulang, kita sudah siap dengan bekal segudang, untuk hidup senang di alam yang akan datang.
Comments
Post a Comment